cover
Contact Name
Tri Yulianti
Contact Email
jts@uajy.ac.id
Phone
+62274-487711
Journal Mail Official
jts@uajy.ac.id
Editorial Address
Program Studi Teknik Sipil Universitas Atma Jaya Yogyakarta Jl.Babarsari No.44 Yogyakarta
Location
Kota yogyakarta,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Jurnal Teknik Sipil
ISSN : 1411660X     EISSN : 25492918     DOI : -
Core Subject : Engineering,
Jurnal Teknik Sipil adalah wadah informasi bidang Teknik Sipil berupa hasil penelitian, studi kepustakaan maupun tulisan ilmiah terkait. Terbit pertama kali Oktober tahun 2000. Frekuensi terbit dua kali setahun pada bulan April dan Oktober. (ISSN 1411-660X).
Articles 9 Documents
Search results for , issue "Vol. 14 No. 2 (2017)" : 9 Documents clear
PERILAKU BALOK WEB CORRUGATED TERHADAP GESER Usman Wijaya; Wiryanto Dewobroto
Jurnal Teknik Sipil Vol. 14 No. 2 (2017)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (638.723 KB) | DOI: 10.24002/jts.v14i2.1524

Abstract

Alternatif lain dari balok I built-up adalah balok dengan pelat badan bergelombang atau balok web-corrugated, yang populer di Eropa. Petunjuk perencanaan balok web-corrugated dari AISC belum ada. Mengacu perilaku balok I secara umum, diprediksi balok web-corrugated hanya berbeda pada perilaku gesernya. Adapun perencanaan geser balok dari AISC (2010) ada dua, yaitu berdasarkan perilaku elastis sebelum tekuk (G2 – AISC); dan perilaku pasca tekuk memanfaatkan “tension field action” (G3 – AISC) dari pelat badannya. Variasi dari perilaku geser balok web-corrugated masuk dalam kategori pasal G2 atau G3, atau sesuatu yang baru. Perilaku Itu yang ingin diketahui dari penelitian ini. Untuk itu diperlukan simulasi numerik analisis struktur non-linier dengan metode elemen hingga. Langkah awal dimulai dengan kalibrasi prosedur, dengan cara simulasi balok I-built-up yang telah diketahui perilakunya. Setelah dipastikan bahwa prosedur simulasi numerik memenuhi syarat, yang ditunjukkan dengan penyelesaian kasus yang ada. Selanjutnya akan dilakukan cara parametrik, bagian yang akan dievaluasi diubah-ubah parameternya. Mulai dari pelat badan datar (umum) dan dijadikan bergelombang (corrugated). Parameter yang ditinjau adalah lebar, sudut dan ketebalan web corrugated. Hasil simulasi parameter menunjukkan bahwa keruntuhan geser web corrugated adalah tekuk inelastic dan dapat direncanakan sesuai ketentuan G2 – AISC. Bentuk gelombang pada pelat badan memperkecil faktor kelangsingannya, sehingga kapasitasnya meningkat. Kesimpulannya balok web corrugated lebih efektif untuk menahan tekuk geser dibandingkan dengan balok I-built up. 
EFEKTIFITAS SERAT TALI BENESER TERHADAP PERILAKU LENTUR BALOK BETON BERTULANG Anggun T. Atmajayanti; Dinar G. Jati
Jurnal Teknik Sipil Vol. 14 No. 2 (2017)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1355.8 KB) | DOI: 10.24002/jts.v14i2.1525

Abstract

Studi kasus perilaku lentur  balok beton bertulang dengan penambahan serat tali beneser  dilakukan secara eksperimental. Benda uji yang digunakan berupa balok. Ukuran penampang benda uji balok adalah 100 mm x 150 mm dengan panjang 1400 mm. Tulangan longitudinal yang digunakan adalah tulangan polos berdiameter 10 mm dan tulangan geser yang digunakan adalah tulangan polos berdiameter 6 mm. Sedangkan serat tali beneser yang digunakan memiliki panjang 50 mm dan ukuran tampang 1.5 mm x 0.58 mm. Variasi benda uji ada 3 dengan masing-masing variasinya dibuat 2 balok dan 3 silinder. Pada variasi pertama digunakan substitusi serat tali beneser 0% dari volume beton. Variasi kedua dengan substitusi serat 0,6% dari volume beton. Variasi ketiga yaitu beton dengan substitusi serat 0,9% dari volume beton. Penambahan serat mampu menambah kapasitas beban dan mampu menahan lendutan lebih baik. Kapasitas beban ultimit dan lendutan BN,BS 0.6% dan BS 0.9% masing-masing 41.293 kN, 39.993 kN, dan 44.226 kN, dengan lendutan sebesar 20.239 mm, 17.428 mm, dan 16.744. Daktilitas BS 0.6% dan Bs 0.9 % terhadap  BN dengan rasio 0.73 dan 0.74. Kekakuan BS 0.6% dan BS 0.9%  terhadap BN sebesar 0.83 dan 0.93.
PENGARUH PENAMBAHAN SERAT BAJA PADA SELF COMPACTING CONCRETE MUTU TINGGI Gabriella Agnes Luvena; M.Fauzie Siswanto; Ashar Saputra
Jurnal Teknik Sipil Vol. 14 No. 2 (2017)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (337.172 KB) | DOI: 10.24002/jts.v14i2.1526

Abstract

Permasalahan pada struktur terowongan dan jembatan bentang panjang adalah kesulitan pengecoran dan sifat getas beton yang menyebabkan retak-retak. Maka, diperlukan penelitian tentang penambahan serat pada beton untuk mendapatkan beton dengan durabilitas dan workablity lebih baik. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh penambahan serat baja pada sifat fisik dan mekanik self-compacting concrete mutu tinggi dengan target fc’=70 MPa. Serat baja yang digunakan bermerek Dramix 3D dengan diameter 0,75 mm, rasio panjang-diameter (l/d) 80 dan variasi volume fraksi 0%, 0,5%, 0,75%, dan 1%. Sifat fisik beton segar yang diuji adalah slump flow, V-funnel, dan L-box. Sifat mekanik yang diuji adalah kuat tekan beton dan ketahanan kejut beton pada saat umur 7, 14 dan 28 hari. Pengujian kuat tekan mengacu kepada standar SNI 03-1974-1990. Pengujian ketahanan kejut beton menggunakan standar ACI committee 544. Hasil penelitian ini menunjukkan peningkatan kadar serat baja akan menurunkan workability beton segar SCC mutu tinggi. Sifat fisik beton segar dengan serat 0,5% dan 0,75% memenuhi syarat dalam The European Guidelines For Self Compacting Concrete (TEGFSCC-2005) tetapi SCC dengan serat 1% tidak memenuhi syarat. Hasil rerata pengujian kuat tekan dan ketahanan kejut pada SCC dengan kadar serat  0%,0,5%, 0,75%, dan 1% umur 28 hari adalah 85,44 MPa, 79,94 MPa, 90,38 MPa, 91,729 MPa dan 9, 23,67, 25, serta 27 pukulan hingga beton runtuh total. Berdasarkan hasil penelitian ini, direkomendasikan penggunaan serat 0,75% dari volume beton karena dapat meningkatkan sifat mekanik beton dan memenuhi untuk semua persyaratan self-compacting concrete.
KAJIAN PERBANDINGAN PENGGUNAAN ASPAL MODIFIKASI ASBUTON DAN ASPHALT RUBBER (AR) UNTUK INFRASTRUKTUR JALAN Eva Wahyu Indriyati
Jurnal Teknik Sipil Vol. 14 No. 2 (2017)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (359.717 KB) | DOI: 10.24002/jts.v14i2.1527

Abstract

Salah satu usaha mengurangi kerusakan jalan akibat beban yang berlebih adalah memodifikasi aspal dengan aspal yang lebih keras atau bahan kimia lain. Beberapa material yang digunakan untuk membentuk aspal modifikasi yang memiliki sifat reologi yang lebih baik adalah Asbuton dan serbuk ban bekas. Asbuton dipilih untuk meningkatkan sifat reologi aspal minyak Pen 60/70 karena sifat dasar Asbuton yang memiliki tingkat kekerasan yang lebih tinggi serta deposit yang sangat besar di daerah asalnya yaitu Pulau Buton. Sedangkan penggunaan serbuk ban bekas pada Asphalt Rubber (AR) didasari pada hasil penelitian terdahulu yang menunjukkan banyaknya kelebihan Asphalt Rubber (AR) dalam campuran beraspal, diantaranya meningkatkan ketahanan terhadap alur, meningkatkan ketahanan terhadap retak permukaan perkerasan, mengurangi fatigue/reflection cracking, menurunkan kepekaan terhadap temperatur, lebih awet sehingga menurunkan biaya pemeliharaan. Untuk dapat memperoleh gambaran dari perbaikan sifat reologi akibat penambahan Asbuton dan serbuk ban bekas dilakukan kajian dari hasil pengujian sifat reologi mekanistik dengan alat Dynamic Shear Rheometer pada aspal modifikasi Asbuton dan Asphalt Rubber (AR). Kesimpulan dari sisi sifat reologi mekanistik aspal modifikasi Asbuton dan Asphalt Rubber (AR) adalah bahwa kedua aspal modifikasi tersebut menghasilkan nilai Performance Grade (PG) yang lebih baik. Selanjutnya dari analisis terhadap kriteria kerusakan perkerasan, disimpulkan bahwa Asphalt Rubber (AR) memiliki ketahanan lebih baik terhadap deformasi permanen maupun terhadap retak lelah, sedangkan penambahan Asbuton pada aspal minyak Pen 60/70 akan meningkatkan ketahanan terhadap deformasi permanen, tetapi mengurangi ketahanan terhadap retak lelah.
PEMBUATAN PROGRAM AIRFUL 1.0 UNTUK MENENTUKAN KEBUTUHAN GEOMETRI RUNWAY, TAXIWAY, APRON DAN TERMINAL PENUMPANG Alidina Nurul Hidayah; Cita Adiningrum
Jurnal Teknik Sipil Vol. 14 No. 2 (2017)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (298.366 KB) | DOI: 10.24002/jts.v14i2.1528

Abstract

Bandar udara merupakan salah satu prasarana transportasi yang mempunyai peran yang sangat penting saat ini. Perkembangan angkutan udara yang pesat harus diimbangi dengan pengembangan bandar udara sehingga tujuan dari transportasi dapat terpenuhi. Dalam perencanaan, perancangan maupun pengembangan fasilitas bandar udara baik itu sisi udara (runway, taxiway, dan apron) maupun sisi darat (terminal penumpang) diperlukan banyak tabel dan rumus yang harus digunakan sehingga memungkinkan terjadinya kesalahan dalam proses analisis secara manual. Pemrograman komputer dalam pembuatan software prediksi kebutuhan runway, taxiway, apron dan terminal penumpang dapat dijadikan solusi agar proses analisis dapat dilakukan dengan cepat, tepat, dan teliti. Analisis pada fasilitas sisi udara (runway, taxiway dan apron) didasarkan pada pedoman ICAO (1999) sedangkan pada fasilitas sisi darat (terminal penumpang) didasarkan pada perpaduan beberapa pedoman seperti SKEP/347/XII/99, JICA(1992) dan IATA (1989). Software pemrograman yang digunakan dalam penelitian ini adalah Visual Basic 2010 berbasis Windows. Data yang digunakan untuk uji validitas merupakan data sekunder yang diambil dari penelitian-penelitian yang telah dilakukan sebelumnya. Pada fasilitas sisi darat dan udara, data sekunder diambil dari tugas akhir yang telah dilakukan sebelumnya oleh Zulaekhah (2010) dan Setyana (2010) dengan studi kasus pada Bandara Ngurah Rai, Bali. Hasil uji validitas dari perbandingan antara analisis secara manual dan dengan menggunakan program AirFuLs 10 pada fasilitas bandar udara seperti runway, taxiway, apron dan terminal penumpang sebesar 0,000%. Hal ini membuktikan bahwa program AirFuLs 1.0 yang telah dibuat dapat dikatakan valid untuk digunakan.
KAJIAN STABILITAS TITIK P21 LERENG TANGGUL PENAHAN LUMPUR SIDOARJO Budijanto Widjaja; Virda Alfionida
Jurnal Teknik Sipil Vol. 14 No. 2 (2017)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1533.01 KB) | DOI: 10.24002/jts.v14i2.1529

Abstract

Munculnya semburan lumpur panas di Porong Sidoarjo, Jawa Timur sejak tahun 2006, telah mengakibatkan tergenangnya kawasan pemukiman dan pertanian serta memiliki potensi bahwa lumpur tersebut masih tetap menyembur beberapa tahun ke depan. Sejumlah upaya telah dilakukan diantaranya dengan membuat tanggul panahan lumpur. Berdasarkan pengamatan visual yang dilakukan dilihat dari struktur luar tanggul, tanggul masih dalam keadaan yang cukup baik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor keamanan terhadap stabilitas lereng pada tanggul Lumpur Sidoarjo terutama pada titik P21. Faktor keamanan yang dianalisis menggunakan program komputer Plaxis. Simulasi dilakukan secara bertahap sesuai dengan urutan konstruksi timbunan yang telah direncanakan hingga saat setelah konstruksi selesai dilaksanakan. Hasil simulasi menunjukkan bahwa faktor keamanan berubah terhadap waktu dan memiliki nilai kritis pada saat konstruksi timbunan selesai dilakukan yaitu sebesar 0.99. Kemudian, faktor keamanan meningkat setelah proses konsolidasi pada tahun ke-8 yaitu 1.59. Secara umum, berdasarkan hasil simulasi ini dan asumsi yang ada, tanggul P21 berada dalam kondisi aman terhadap longsoran.
KUAT TEKAN TANAH LEMPUNG PLASTISITAS TINGGI YANG DISTABILISASI PADA INDEKS LIKUIDITAS 0.5 DAN 0.75 MENGGUNAKAN SEMEN Yusep Muslih Purwana; Raden Harya Dananjaya
Jurnal Teknik Sipil Vol. 14 No. 2 (2017)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (217.379 KB) | DOI: 10.24002/jts.v14i2.1530

Abstract

Tanah lempung plastisitas tinggi diklasifikasikan sebagai tanah lunak dengan daya dukung dan kekuatan yang rendah. Stabilisasi tanah dibutuhkan untuk meningkatkan sifat tekniknya. Pencampuran tanah menggunakan semen telah dilakukan untuk menstabilisasi tanah ini. Pengaruh semen dan faktor air semen terhadap kuat tekan tanah dengan masa perawatan yang berbeda telah diinvestigasi. Uji kuat tekan bebas tanah (UCS) dilakukan pada tanah yang distabilisasi dengan kandungan semen 5%, 10%, dan 15% dari berat basah tanah dengan faktor air semen 20%, 25%, 30%, dan 35% dari berat semen. Masa perawatan sampel adalah 0, 3, 7, dan 14 hari. Tanah distabilisasi pada indeks likuidtias 0.50 dan 0.75. Hasil pengujian menunjukkan bahwa semakin tinggi proporsi semen yang digunakan, maka semakin besar peningkatan kuat tekan tanah, namun sebaliknya semakin tinggi faktor air semen yang digunakan, maka kuat tekan tanah semakin berkurang. Selain itu, tanan yang distabilisasi pada indeks likuiditas yang lebih rendah memberikan kuat tekan yang lebih tinggi. Kuat tekan tanah tertinggi dicapai pada campuran semen 15% dengan faktor air semen 20% yang distabilisasi pada indeks likuiditas 0.50, dimana kuat tekan tanah meningkat hingga 29.5 kali dari kuat tekan semula.
STABILITAS LERENG DAN BENDUNG PADA EMBUNG DS. NGAWU, KEC. PLAYEN, KAB. GUNUNG KIDUL, DIY Sumiyati Gunawan; Yenny Endang Sulistyowati; Haniti Mangku Timur
Jurnal Teknik Sipil Vol. 14 No. 2 (2017)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1251.091 KB) | DOI: 10.24002/jts.v14i2.1532

Abstract

Desa Ngawu, Kab. Gunung Kidul salah satu daerah yang saat kemarau selalu mengalami kekeringan. Karena memiliki jenis tanah lempung lunak, yang membuat bergesernya buis beton ke tengah embung saat pelaksanaan embung kecil terdahulu. Minimnya dana dalam proses pengerjaan embung kecil tersebut,  menjadi penyebab perencanaan talud yang tidak maksimal. Upaya yang dilakukan dalam memenuhi kebutuhan air di Desa Ngawu adalah membuat embung memanjang. yang aman dari bahaya guling, geser, piping dan daya dukung tanah. Dilakukan pengujian sondir, boring dan pengukuran pemetaan untuk data pengukuran lokasi dan parameter tanah untuk menganalisis stabilitasnya .  Perencanaan talud menggunakan bronjong (kawat yang dianyam dengan lubang segi enam, diisi batu pecah yang berada di lokasi dengan berat volume ± 20 kN/m3). Langkah pertama,  mencari garis longsor kritis dengan menggunakan metode Fellinius. Langkah kedua, desain dimensi bronjong dan analisis stabilitas. Data hidrologi berupa hasil dimensi bendung, diambil  dari hasil TGA Usfi Ula Kalwa yang berjudul “Perencaaan Embung Memanjang Ds. Ngawu, Kec. Playen, Kab. Gunung Kidul, Yogyakarta”. Dari hasil analisis, maka diambil garis longsor dengan SF=2.54 , dasar bonjong pada 3,00m dari muka tanah. Stabilitas bronjong (SF) terhadap bahaya bahaya guling, geser,dan daya dukung tanah adalah sebagai berikut 14.134 ; 2.99 ; dan 8.5. Stabilitas bendung (SF), terhadap bahaya guling, geser, piping dan daya dukung tanah adalah sebagai berikut 5.053 ; 2.0 ; 6 ; dan 3.9 , Sehingga dapat disimpulkan tidak diperlukan perencanaan angker untuk menambah kekuatan stabilitas.
Sampul Belakang Dalam Dwijoko Ansusanto
Jurnal Teknik Sipil Vol. 14 No. 2 (2017)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (27.778 KB) | DOI: 10.24002/jts.v14i2.1537

Abstract

Page 1 of 1 | Total Record : 9